Senin, 28 Oktober 2013

Profil Lengkap dan Fakta Kyuhyun Suju

Bookmark and Share
Profil dan Fakta Kyuhyun Super Junior. Kyuhyun adalah member terakhir yang bergabung dengan group Super Junior. Kyuhyun merupakan salah satu dari 3 vokalis utama di Super Junior dan juga termasuk dalam penari utama. Selain itu Kyuhyun juga salah satu dari empat selebriti Korea pertama yang muncul di prangko Cina.
Fakta Kyuhyun
  • Kyu memiliki IQ 138 (*he's so smart)
  • Kyu mempunyai sedikit gangguan pendengaran pada telinga kirinya
  • Kyu gamer sejati. sudah bermain game semenjak kelas 3 SD
  • Kyu mempunyai lebih dari 50 julukan nama. dan julukan yang paling disukanya adalah "Gamekyu"
  • Kyu sangat suka salju
  • Kyu paling tidak bisa masak
  • Kyu tidak menyukai sayuran
  • Kyu kurang bisa menyetir motor atau mobil
  • Kyu pernah memenangkan medali emas di olimpiade matematika
  • Kyu salah satu member suju yang religious
  • Kyu pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang dan dia harus dirawat selama kurang lebih 78 hari
  • Kyu bergabung dengan Super Junior setelah 200 hari debut resmi Super Junior
  • Kyu hanya menjalani pelatihan selama 3 bulan sebelum masuk ke Super Junior (*bentar banget, beda jauh sama member lain yang bertahun-tahun)
  • Warna favorit Kyu adalah hitam, putih dan biru
  • Kyu menyukai wanita berambut panjang dan bermata besar
  • Kyu sangat menyukai drama saeguk Jumong, dia tidak pernah absen menontonnya
  • Kyu mengatakan bahwa ketika duduk di bangku sekolah dia sangat berat (*alias gemuk)
  • Setelah mengalami kecelakaan tahun 2007, berat Kyu turun 20 kg
  • Kyu adalah peminum terbaik ketiga di Super Junior (*ckckckc)
  • Kyu adalah satu-satunya member Super Junior yang masuk 20 atas vokalis pria terbaik di 2008 Mnet Korea
  • Teman terbaik Kyu adalah member sesama Super Junior, TVXQ, Max Changmin, Jonghyun CN.Blue, Victoria f (x) dan member SHINee 

Profil Kyuhyun
Nama : Kyuhyun
Nama Asli : Cho Kyuhyun
Nama (cina)  : Zhao Kui Xian
Tanggal Lahir : 3 Februari 1988 
Tempat Lahir : Seoul, Korea Selatan
Tinggi : 180 cm
Berat : 68 kg
Golongan darah : A
Pendidikan : Sekolah Menengah Shinchung, Sekolah Perguruan Tinggi Yumkwang, Universitas Kyunghee
Group : Super Junior K.R.Y., Super Junior China
Cyworld : sneezes
Fancafe : http://cafe.daum.net/aekyu 

Twitter : http://twitter.com/GaemGyu

Serial TV
  • Stage Of Youth (CCTV, 2009 - pendukung) 
  • Golden Fishery Radio Star (MBC, 2011)
  • Immortal Song 2 (KBS, 2011)
  • Super Junior Foresight (2010-2011) 
  • Explorando el Cuerpo Humano (2007)

Selamat membaca Profil Lengkap dan Fakta Kyuhyun Suju semoga artikel Profil Lengkap dan Fakta Kyuhyun Suju yang memiliki url http://www.koreanmaniac.com/2011/08/si-genius-kyuhyun.html ini dapat membantu dan bermanfaat bagi kalian semua. Terimakasih jika kalian telah membaca artikel Profil Lengkap dan Fakta Kyuhyun Suju ini. Kapan-kapan jangan lupa berkunjung lagi dan membaca artikel Profil Lengkap dan Fakta Kyuhyun Suju. atau silahkan lihat juga artikel menarik lainnya di blog Korean Maniac ini.
dIcopas dari :http://www.koreanmaniac.com/2011/08/si-genius-kyuhyun.html

Gerak Lurus Beraturan (GLB)

.
Fisika SMA Kelas X : Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah gerak dengan lintasan lurus dan kecepatannya selalu tetap. Kecepatan (v) adalah besaran vektor yang besarnya sama dengan perpindahan per satuan waktu. Kelajuan adalah besaran skalar yang merupakan besar dari kecepatan atau jarak tempuh per satuan waktu.

Hampir semua benda atau material di alam ini mengalami gerak. Materi paling kecil pun selalu mengalami gerak, hanya saja materi yang sangat kecil atau partikel tidak bisa diamati denga jelas karena ukurannya yang sangat kecil.

Benda yang bergerak memiliki beberapa macam bentuk gerak. Ada gerakan mulai dari keadaan diam kemudian bergerak dan ada juga dari keadaan bergerak menjadi diam. 

Kali ini kita akan fokus pada pembahasan gerak luurus beraturan (GLB). GLB pada dasarnya adalah gerak yang tidak mengalami percepatan (a), sehingga mengakibatkan gerakan tersebut memiliki kecepatan konstan di mana a = 0. Jadi jika ada benda yang bergerak dengan kecepatan tetap, maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak lurus beraturan (GLB).

Pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) berlaku rumus: x = v.t
dengan :

x          = jarak yang ditempuh (perubahan lintasan), (m)
v          = kecepatan, (m/s)
t           = waktu, (s)

Amati Gambar 2.1, dari rumus x = v.t, maka :

t = 1 s, x = 20 m
t = 2 s, x = 40 m
t = 3 s, x = 60 m
t = 4 s, x = 80 m



Pada Gambar 2.1, dapat diambil kesimpulan bahwa benda yang mempuyai kecepatan bergerak sebesar 20 m/s selama 4 s telah menempuh jarak sejauh 80 m (merupakan luas bidang persegi panjang dengan panjang 4 s dan lebar 20 m/s = 4s x 20 m/s = 80 m). Dengan memperhatikan Gambar 2.2, maka kecepatan merupakan gradien sudut yang dibentuk oleh panjang garis di hadapan sudut (panjang sumbu x) dan panjang garis yang berhimpit dengan sudut (panjang sumbu t), lihat Gambar 2.2 (v = tan = 80 m/4 s = 20 m/s).


Gambar 2.2 Grafik x terhadap t pada gerak lurus beraturan

Kecepatan Rata-rata (kecepatan rata-rata)

Faustina mengendarai sepeda motor dari posisi P ke posisi Q yang berjarak 200 km dalam waktu 3 jam, sehingga dapat dikatakan sepeda motor bergerak dengan kecepatan = 200 km/3 jam = 66,67 km/jam. Kecepatan tersebut merupakan kecepatan rata-rata, sebab dalam perjalanannya sepeda motor tersebut tidak bergerak secara konstan, bisa sangat cepat, bisa pula sangat lambat bergantung jalan yang dilaluinya (sebagai contoh jalan berkelok-kelok, naik-turun, dan kemacetan lalulintas). Jika kecepatan rata-rata (Kecepatan Rata-rata (kecepatan rata-rata), perpindahan (x) dalam interval waktu (t), maka hubungan ketiga variabel tersebut dapat dinyakan sebagai: 


                                                                                                                                                                                                                                                                                               ( 2.2 )

Umumnya ditulis

Kecepatan                                                                  ( 2.3 )



Contoh Soal 3:
Bayu mengendarai mobil Ferrari selama 30 menit pertama menempuh jarak 40 km, kemudian selama 10 menit kedua menempuh jarak 15 km, dan pada menit ketiga selama 8 menit menempuh jarak 9 km. Tentukan kecepatan rata-rata mobil tersebut?



Penyelesaian:

Diketahui:
t1 = 30 menit             x1= 40 km
t2 = 10 menit             x2= 15 km
t1 = 8 menit               x1= 9 km

Ditanyakan : Kecepatan Rata-rata (kecepatan rata-rata) ?

Jawab :
copas dari :http://www.artikelbagus.com/2012/04/gerak-lurus-beraturan-glb.html

Kamis, 03 Oktober 2013

TEKNIK SIPIL‎ > ‎

KONSTRUKSI BAJA

Baja merupakan salah satu material struktur selain beton yang sudah sangat  banyak diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Dalam mendisain struktur baja, dewasa ini dipergunakan dua filosofi desain yaitu : desain tegangan kerja, yang diacu oleh American Institute of Steel Construction (AISC) sebagai Allowable Stress Design (ASD) yang telah menjadi filosofi utama selama 100 tahun terakhir.dan desain keadaan batas yang diacu oleh AISC sebagai Load and Resistance Factor Design (LRFD). Selama kurang lebih 20 tahun ini, desain struktural telah bergeser menuju prosedur desain yang lebih rasional dan berdasarkan pada probabilitas yang disebut sebagai desain “keadaan batas” (limit sates).  Metoda keadaan batas meliputi metode-metode yang umumnya disebut sebagai “desain kekuatan ultimit” (ultimate strength design), “desain kekuatan” (strength design), “desain plastik” (plastic design), “desain faktor beban” (load factor design), “desain batas” (limit design), dan sekarang “desain faktor resistensi dan beban (LRFD).
Struktur dan batang-batang struktur harus memiliki kekuatan dan ketahanan yang cukup, sehingga dapat berfungsi selama umur layanan. Desain harus menyediakan cadangan kekuatan yang diperlukan untuk menanggung beban layanan, terutama terhadap kemungkinan kelebihan beban. Kelebihan beban dapat terjadi akibat perubahan fungsi struktur, terlalu rendahnya taksiran atas efek-efek beban karena penyederhanaan yang berlebihan dalam analisis srtukturalnya, atau akibat variasi-variasi dalam prosedur konstruksinya. Disamping itu harus ada cadangan terhadap kemungkinan mutu kekuatan material yang lebih rendah. Penyimpangan dalam dimensi batang, meskipun dalam batas toleransi yang masih dapat diterima, dapat mengakibatkan suatu batang memiliki kekuatan yang lebih rendah ketimbang yang telah diperhitungkan. Material (baja untuk elemen batang, baut dan las) mungkin saja memiliki kekuatan yang lebih kecil daripada yang digunakan dalam perhitungan desain. Suatu profil baja mungkin saja memiliki tegangan leleh dibawah harga minimum yang dispesifikasikan namun masih berada dalam batas-batas yang secara statistik masih dapat diterima.
Apapun filosofinya, desain struktural harus memberikan keamanan yang cukup, baik terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan kekuatan (understrength). Selama tiga puluh tahun terakhir ini, telah berkembang studi mengenai unsur-unsur yang menentukan keamanan struktural. Dorongan yang utama berasal dari keinginan untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya “kegagalan” pada batang, penyambung, atau sistem dengan menggunakan berbagai metode probabilitas.
Namun istilah “keadaan batas” lebih disukai ketimbang “kegagalan”. Keadaan batas berarti “kondisi-kondisi dimana suatu struktur berhenti memenuhi fungsi yang diharapkan darinya”. Keadaan batas pada umumnya dibagi menjadi dua kategori yaitu pertama kekuatan (strength) : merupakan fenomena-fenomena prilaku pada saat mencapai kekuatan daktail maksimum, tekukan, fatig, retakan, dan geseran, kedua kemampuan layanan (serviceability), menyangkut penggunaan bangunan, misalnya karena adanya defleksi, vibrasi, deformasi permanen dan rekahan.
Beban-beban yang bekerja maupun resistensi struktur terhadap beban merupakan variabel-variabel yang harus diperhitungkan. Pada umumnya hampir mustahil untuk melakukan analisis menyeluruh terhadap semua ketidakpastian yang mungkin akan mempengaruhi pencapaian “keadaan batas”.
Secara umum persamaan untuk persyaratan keamanan dapat ditulis sebagai berikut :
fRn > SgiQi
dimana :
fRn = resistensi (kekuatan) dari komponen atau sistem. Harga nominal Rn dikalikan dengan faktor resistensi (reduksi kekuatan) f, untuk menda-patkan kekuatan desain, disebut kekuatan / resistensi yang dapat digunakan. Rn dapat berupa Momen Nominal Mn, atau Aksial Nominal Nn.
 SgiQi =  beban yang diharapkan akan ditanggung. Qi merupakan berbagai efek  beban seperti beban mati, beban hidup, beban gempa dan sebagainya dikalikan dengan faktor-faktor kelebihan beban gi untuk mendapatkan SgiQi dari beban-beban terfaktor. Juga dapat diartikan seagai gaya-gaya dalam Mu dan Nu akibat pembebanan yang ada.





 
DICOPAS DARI :https://sites.google.com/site/kisaranteknik/assignments/konstruksi-baja