Rabu, 04 Desember 2013

Konstruksi kuda kuda kayu untuk rumah tinggal sederhana 

Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat memberikan bentuk pada atap.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
  • Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter
  • kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
  • Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter.
  • Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal.
Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.






Persyaratan bahan
  • Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
Pekerjaan Konstruksi Atap
  • Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.
  • Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank
  • Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.
Ukuran kayu :
  • Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
  • Pengerat - ukuran 8/12 cm
  • Ander - ukuran 8/12 cm
  • Skoor - ukuran 8/12 cm
  • Nok - ukuran 8/12 cm
  • Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
  • Gording - ukuran 8/12 cm
  • Konsol - ukuran 8/12 cm
  • Usuk - ukuran 5/7   cm
  • Reng - ukuran 3/4   cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai
  • listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm
Pelaksanaan Pekerjaan.
  • Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.
  • Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.
  • Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.
  • Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok

Selasa, 28 Agustus 2012


RAB ( Rancangan Anggaran Biaya)


Mewujudkan benda, apalagi membangun sebuah rumah untuk di huni sendiri atau sebagai investasi di masa depan maupun properti konsumsi publik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan perhitungan- perhitungan yang teliti, baik jumlah biaya pembuatannya, volume pekerjaan dan jenis pekerjaan, harga bahan, upah pekerja. Semua itu bertujuan untuk menekan biaya pembuatan rumah sehingga lebih efisien dan terukur sesuai dengan keinginan pemilik dalam membangun rumah, baik rumah sederhana, rumah sedang, maupun rumah mewah.
Beberapa keuntungan apabila terlebih dahulu kita menghitung biaya pembuatan rumah adalah sebagai berikut.

1) Jenis pekerjaan apa saja yang akan digunakan untuk diadakan/ dibeli (apabila dikerjakan sendiri )
2) Volume macam- macam bahan yang akan dibutuhkan dalam membuat rumah dapat diketahui.
3) Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembuatan rumah tersebut dapat diperkirakan sehingga perputaran keuangan dapat diatur.
4) Pekerjaan apa saja yang sudah ataupun yang belum selesai dikerjakan (apabila dikerjakan pihak kedua/ orang lain dapat di control.
5) Pemilik dapa terbantu dalam bernegoisasi tentang harga penawaran kontraktor atau pihak kedua( apabila pekerjaan pembuatan rumah tersebut akan dikerjakan orang lain) sehingga tidak akan merugikan pemilik sebagai pihak pertama.
DAFTAR UPAH TENAGA KERJA
%Arsitek rumah %Arsitek rumah minimalis
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
%Arsitek rumah %Arsitek rumah minimalis

ANALISA  RENCANA ANGGARAN BIAYA

%Arsitek rumah %Arsitek rumah minimalis

Kolom Beton Dalam Kontruksi Bangunan
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar  dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

II. Jenis-jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:
1. Kolom ikat (tie column)
2. Kolom spiral (spiral column)
3. Kolom komposit (composite column)
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :

1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom brton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.

2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud. Seperti pada gambar 1.(b).
3. Struktur kolom komposit seperti tampak pada gambar 1.(c). Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.

Untuk kolom pada bangunan sederhan bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.

Kolom Utama

Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm

Kolom Praktis

Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan 

SISTEM PLUMBING DAN SANITASI


Umum
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan perlatan untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki, baik dalam hal kualitas,kuantitas, dan kontinyuitas yang memenuhi syarat, dan membuang air bekas(kotor) dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan(elearning.gunadarma.ac.id, 2011), sedangkan pengertian plambing menurut SNI03
 – 
6481
 – 
2000 adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaanpemasangan pipa dengan peralatannya di dalam gedung atau gedung yangberdekatan yang bersangkutan dengan; air hujan, air buangan dan air minum yangdihubungkan dengan sistem kota atau sistem lain yang dibenarkanSistem Plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistempembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yangmemenuhi syarat yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan,standar, tentang peralatan dan instalasinya.Secara garis besar, peralatan Plambing memiliki dua fungsi utama yaitu (:a.
Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengantekanan cukup dan air panas bila diperlukanb.
Membuang air kotor tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagianpenting lainnyaDi Indoensia, peraturan yang berlaku mengenai Plambing selain
SNI 03-6481-2000
tentang Sistem Plambing juga diatur dalam
SNI 03-7065-2005
 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.
2.2
Jenis Peralatan PlambingAlat plambing
digunakan untuk semua peralatan yang dipasang di dalamataupun di luar gedung, untuk menyediakan air panas atau air dingin dan untuk mengeluarkan air buangan. Untuk lebih sederhananya plambing dipasang pada
 
4ujung akhir pipa yang berfungsi untuk mengeluarkan air dan ujung awal pipa yangberfungsi untuk memasukkan air.2.2.1
Dalam pengertian khusus jenis peralatan Plambing meliputi :2.2.1.1
Peralatan untuk penyediaan instalasi air bersih/air minum dan air panas,adapun peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :1.
Pompa Transfer, berfungsi untuk memompa air bersih dari ground water tank  ke roof tank 
melalui pipa transfer. Beberapa jenis pompatransfer yang sering dipakai, antara lain :
a.  End Suction Pump
b.  Horizontal Split Case Pump
c.  Multi Stage Pump
d.  Centrifugal Pump
2.  Pressure Tank 
    berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan start-stop yang terlalu sering. Beberapa jenis  pressure tank yang seringdipakai, antara lain :
a. Diaphragma Pressure Tank 
b. Non Diaphragma Pressure Tank atau Well Pressure Tank 
3. Check Valve
  penahan aliran balik air didalam instalasi pipa Check valve
4. Gate Valve
   pengatur buka-tutup aliran air didalam pipa Gate Valve
5. Ball Valve
    pengatur jumlah aliran air di dalam pipa
6.Butterfly Valve
  pengatur buka-tutup aliran air di dalam pipa Butterfly Valve
7. Floating Valve
  klep pengatur buka-tutup aliran air ke tanki  Foot Valve  penahan air balik di bawah pipa isap Strainer berfungsi sebagai filter air Flexible Joint penahan getaran dan gerakan  Pressure Gauge pengukur tekanan Pressure Switch  alat kontak hubung-putus akibat tekanan. Flow Switch alat kontak hubung-putus akibat aliran.Water Meter  pengukur debit air.2.2.1.2
Peralatan untuk pembuangan1.
Jenis air buanganAir buangan atau limbah (waste water )
 adalah semua cairan yangdibuang, baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekastumbuh-tumbuhan maupun yang mengandung sisa-sisa prosesindustri.Air buangan dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu :a.
Air kotor : Air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidetdan air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasaldari alat plambing.
 
Air bekas : Air buangan yang bersal dari alat plambing lainnyaseperti bak mandi (
bath tub
), bak cuci tangan bak dapur dansebagainya.c.
Air hujan : Air dari atap, halaman dan sebagainya.d.
Air buangan khusus : Air yang mengandung gas, racun dan bahan-bahan berbahaya yang berasal dari pabrik, air buangan darilaboratorium, tempat pengobatan, tempat pemeriksaan di rumahsakit, rumah pemotongan hewan, air yang bersifat radio aktif danlain-lain.2.
Sistem pembuangan aira.
Sistem pembuangan air kotor dan bekasSistem Campuran : Sistem pembuangan dimana air kotor danair bekas dikumpulkan dan dialirkan ke dalam satu saluran.Sistem terpisah : Sistem pembuangan dimana air kotor danbekas masing-masing dikumpulkan dan dialirkan secara terpisah.Untuk daerah dimana tidak tersedia roil umum yang dapatmenampung air bekas dan air kotor maka system pembuangan airkotor akan disambungkan ke instalasi pengolahan air kotor terlebihdahulu.b.
Sistem pembuangan air hujanPada dasarnya air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang terpisah dari sistem pembuangan air bekas danair kotor. Bila dicampurkan, kemungkinan apabila saluran tersebuttersumbat oleh sebab apapun ada kemungkinan air hujan akanmengakibatkan air balik dan masuk ke dalam alat plambingterendah dari sistem tersebut.Gedung harus mempunyai perlengkapan drainase untuk menyalurkan air hujan dari atap dan halaman atau pekarangandengan pengerasan di dalam persil ke saluran air hujan kota atausaluran pembuangan campuran kota. Pada daerah yang tidak terdapat saluran tersebut. Drainase atap harus memenuhi ketentuanberikut :
   
Drainase atap harus kedap air2)
Saringan harus dipasang pada lubang talang tegak.Saringan harus menonjol sekurang-kurangnya 10 cm diataspermukaan atap atau talang datar diukur dari lubang masuk talang tegak. Jumlah luas lubang saringan tidak boleh < 1,5kali luas penampang talang tegak. Saringan pada drainase atapatau geladak tempat menjemur,geladak parkir atau tempatsejenis dipasang rata dengan permukaan geladak dan jumlahluas lubangnya tidak boleh < 2 kali luas penampang talangtegak.c.
Sistem gravitasi dan sistem bertekananSistem gravitasi : umumnya diusahakan agar air buangandapat dialirkan secara gravitasi dengan mengatur tata letak kemiringan pipa pembuanganSistem bertekanan : dalam sistem ini air buangan dikumpulkandalam bak penampung dan kemudian dipompakan ke luar denganmenggunakan pompa motor listrik dan bekerja secara otomatis.3.
Komponen sistem pembuanganUraian tentang beberapa bagian penting dari komponen sistempembuangan adalah sebagai berikut :a.
Pipa pembuangan alat plambingPipa pembuangan yang menghubungkan pipa pembuangan yangmenghubungkan perangkap alat plambing dengan pipapembuangan lainnya dan biasanya dipasang tegak.b.
Cabang mendatarSemua pipa pembuangan mendatar yang menghubungkan pipapembuangan alat plambing dengan pipa tegak air buangan.c.
Pipa tegak air buanganPipa tegak untuk mengalirkan air buangan dari cabang-cabangmendatar.d.
Pipa tegak air kotor

PENGERTIAN PONDASI
Pondasi adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsi menyalurkan beban daristruktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung. Pondasi sendiri jenisnya ada bermacam - macam.Penentuan jenis pondasi biasanya dipengaruhi keadaan tanah disekitar bangunan atau pun jenisbeban bangunan itu sendiri. Jika ingin Tahu lebih dalam lagi tentang pondasiPondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisantanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkanoleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukungdalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Banyak faktor dalam pemilihan jenispondasi, faktor tersebut antara lain beban yang direncanakan bekerja, jenis lapisan tanah dan faktornon teknis seperti biaya konstruksi, waktu konstruksi. Pemilihan jenis pondasi yang digunakansangat berpengaruh kepada keamanan struktur yang berada diatas pondasi tersebut.Jenis pondasiyang dipilih harus mampu menjamin kedudukan struktur terhadap semua gaya yang bekerja. Selainitu, tanah pendukungnya harus mempunyai kapasitas daya dukung yang cukup untuk memikulbeban yang bekerja sehingga tidak terjadi keruntuhan. Dalam kasus tertentu, apabila sudah tidakmemungkinkan untuk menggunakan pondasi dangkal, maka digunakan pondasi dalam. Pondasidalam yang sering dipakai adalah pondasi tiang pancang. Menurut Bowles (1984), pondasi tiangpancang banyak digunakan pada struktur gedung tinggi yang mendapat beban lateral dan aksial.Pondasi jenis ini juga banyak digunakan pada struktur yang dibangun pada tanah mengembang(expansive soil). Daya dukung tiang pancang yang diperoleh dari skin friction dapat diaplikasikanuntuk menahan gaya uplift yang terjadi. Faktor erosi pada sungai juga menjadi pertimbanganpenggunaan tiang pancang pada jembatan.

1. Pondasi Langsung (STAHL) :

 Pondasi langsung (Stahl) dipakai pada kondisi tanah : ³ baik ³, Yaitu dengan kekerasan tanahatau sigma tanah = 2 Kg / Cm2 , dengan kedalaman tanah keras lebih kurang = 1,50 Cm,kondisi air tanah cukup dalam. Bahan material yang dipergunakan untuk pondasi jenis ini biasanya dipakai : batu kali, batu gunung, atau beton tumbuk, sedangkan bahan pengikatnyadigunakan semen dan pasir sebagai bahan pengisi.Pada umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas palingsedikit 25 cm. Dibuat selebar 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar dindingdikhawatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi tidak tepat dan akan sangatmempengaruhi kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat dikatakan pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Sedangkan untuk lebar bagian bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 ± 80 cm.Batu kali yang dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya kurang lebih 25 cm, inidengan tujuan agar tukang batu mudah mengatur dalam pemasangannya, di samping kalaumengangkat batu tukangnya tidak merasa berat, sehingga bentuk pasangan menjadi rapi dankokoh.Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 ± 10 cm gunameratakan tanah dasar, kemudiandipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan batukosong)dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadikokoh dan sanggup mendukung beban pondasi di atasnya. Susunan batu kosong yang seringdisebut aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air tanah yang terdapat disekitar pondasi.
http://htmlimg1.scribdassets.com/8pos95bc3koo35i/images/1-a7c20e480e.jpg
 
2.Pondasi Foot Plat

 Pondasi foot plat dipergunakan pada kondisi tanah dengan daya dukung tanah (sigma)antara : 1,5 - 2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung 2 4 lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari pondasi ini dari betonbertulang. Untuk menentukan dimensi dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi betonbertulang.Beton adalah campuran antara bahan pengikat Portland Cement (PC) dengan bahantambahan atau pengisi yang terdiri dari pasir dan kerikil dengan perbandingan tertentuditambah air secukupnya.Sedangkan komposisi campuran beton ada 2 macam yaitu:a. Berdasarkan atas perbandingan beratb. Berdasarkan atas berbandingan isi (volume)Perbandingan campuran beton untuk konstruksi beton adalah 1 PC :2 pasir : 3 kerikil atau 1PC : 3 pasir : 5 kerikil, sedang untuk beton rapat air menggunakan campuran 1 PC : 1 ½ pasir


Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota perancangan perkotaan arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut
Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, “Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni”. Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi, strukturalisme, post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat yang mempengaruhi arsitektur.
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Peran arsitek, meski senantiasa berubah, tidak pernah menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri. Selalu akan ada dialog antara masyarakat dengan sang arsitek. Dan hasilnya adalah sebuah dialog yang dapat dijuluki sebagai arsitektur, sebagai sebuah produk dan sebuah disiplin ilmu.

dicopas dari: http://ratinihgambarbanguna1.blogspot.com/