Konstruksi kuda kuda kayu untuk rumah tinggal sederhana
Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang
yang berfungsi mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus
dapat memberikan bentuk pada atap.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
- Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter
- kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
- Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter.
- Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal.
Pada
dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk
penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi
setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh
yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.
Persyaratan bahan
- Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
Pekerjaan Konstruksi Atap
- Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.
- Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank
- Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.
Ukuran kayu :
- Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
- Pengerat - ukuran 8/12 cm
- Ander - ukuran 8/12 cm
- Skoor - ukuran 8/12 cm
- Nok - ukuran 8/12 cm
- Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
- Gording - ukuran 8/12 cm
- Konsol - ukuran 8/12 cm
- Usuk - ukuran 5/7 cm
- Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai
- listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm
Pelaksanaan Pekerjaan.
- Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.
- Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.
- Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.
- Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok
Selasa, 28 Agustus 2012
RAB ( Rancangan Anggaran Biaya)
Mewujudkan
benda, apalagi membangun sebuah rumah untuk di huni sendiri atau
sebagai investasi di masa depan maupun properti konsumsi publik
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan perhitungan-
perhitungan yang teliti, baik jumlah biaya pembuatannya, volume
pekerjaan dan jenis pekerjaan, harga bahan, upah pekerja. Semua itu
bertujuan untuk menekan biaya pembuatan rumah sehingga lebih efisien dan
terukur sesuai dengan keinginan pemilik dalam membangun rumah, baik
rumah sederhana, rumah sedang, maupun rumah mewah.
Beberapa keuntungan apabila terlebih dahulu kita menghitung biaya pembuatan rumah adalah sebagai berikut.
Beberapa keuntungan apabila terlebih dahulu kita menghitung biaya pembuatan rumah adalah sebagai berikut.
1) Jenis pekerjaan apa saja yang akan digunakan untuk diadakan/ dibeli (apabila dikerjakan sendiri )
2) Volume macam- macam bahan yang akan dibutuhkan dalam membuat rumah dapat diketahui.
3) Jumlah biaya yang diperlukan untuk pembuatan rumah tersebut dapat diperkirakan sehingga perputaran keuangan dapat diatur.
4) Pekerjaan apa saja yang sudah ataupun yang belum selesai dikerjakan (apabila dikerjakan pihak kedua/ orang lain dapat di control.
5) Pemilik dapa terbantu dalam bernegoisasi tentang harga penawaran kontraktor atau pihak kedua( apabila pekerjaan pembuatan rumah tersebut akan dikerjakan orang lain) sehingga tidak akan merugikan pemilik sebagai pihak pertama.
DAFTAR UPAH TENAGA KERJA
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
ANALISA RENCANA ANGGARAN BIAYA
Kolom Beton Dalam
Kontruksi Bangunan
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur
yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu
kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse)
lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh
struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah
komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal
dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral
terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke
pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang
memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk
meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan
barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting,
agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban
atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang
diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya,
sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya
sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah
mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke
pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah
bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles
atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan
beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan
tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah
material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton
memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa
menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
II. Jenis-jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:
1. Kolom ikat (tie column)
2. Kolom spiral (spiral column)
3. Kolom komposit (composite column)
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:
1. Kolom ikat (tie column)
2. Kolom spiral (spiral column)
3. Kolom komposit (composite column)
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom brton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud. Seperti pada gambar 1.(b).
3. Struktur kolom komposit seperti
tampak pada gambar 1.(c). Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada
arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi
batang tulangan pokok memanjang.
Untuk kolom pada bangunan sederhan bentuk kolom ada dua
jenis yaitu kolom utama dan kolom praktis.
Kolom Utama
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm
Kolom Praktis
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan
SISTEM PLUMBING DAN SANITASI
Umum
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan perlatan
untuk menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki, baik dalam hal
kualitas,kuantitas, dan kontinyuitas yang memenuhi syarat, dan membuang air
bekas(kotor) dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainnya
untuk mencapai kondisi higienis dan
kenyamanan yang diinginkan(elearning.gunadarma.ac.id, 2011), sedangkan
pengertian plambing menurut SNI03
–
6481
–
2000 adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaanpemasangan pipa dengan peralatannya di dalam gedung atau
gedung yangberdekatan yang bersangkutan dengan; air hujan, air buangan dan
air minum yangdihubungkan dengan sistem kota atau sistem lain yang
dibenarkanSistem Plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan
sistempembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan
yangmemenuhi syarat yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman
pelaksanaan,standar, tentang peralatan dan instalasinya.Secara garis besar,
peralatan Plambing memiliki dua fungsi utama yaitu (:a.
Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki
dengantekanan cukup dan air panas bila diperlukanb.
Membuang air kotor tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
bagianpenting lainnyaDi Indoensia, peraturan yang berlaku mengenai Plambing
selain
SNI 03-6481-2000
tentang Sistem Plambing juga diatur dalam
SNI 03-7065-2005
tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.
2.2
Jenis Peralatan PlambingAlat plambing
digunakan
untuk semua peralatan yang dipasang di dalamataupun di luar gedung,
untuk menyediakan air panas atau air dingin dan untuk mengeluarkan air
buangan. Untuk lebih sederhananya plambing dipasang pada
4ujung akhir pipa yang berfungsi untuk mengeluarkan air dan ujung
awal pipa yangberfungsi untuk memasukkan air.2.2.1
Dalam pengertian khusus jenis peralatan Plambing meliputi :2.2.1.1
Peralatan untuk penyediaan instalasi air bersih/air minum dan air
panas,adapun peralatan yang digunakan
adalah sebagai berikut :1.
Pompa Transfer, berfungsi untuk memompa air bersih dari ground water
tank ke roof tank
melalui pipa transfer. Beberapa jenis pompatransfer yang sering
dipakai, antara lain :
a. End Suction Pump
b. Horizontal Split Case Pump
c. Multi Stage Pump
d. Centrifugal Pump
2. Pressure Tank
berfungsi untuk
meringankan kerja pompa dari keadaan start-stop yang terlalu sering. Beberapa
jenis pressure tank yang seringdipakai, antara lain :
a. Diaphragma Pressure Tank
b. Non Diaphragma Pressure Tank atau Well Pressure Tank
3. Check Valve
penahan aliran balik air didalam
instalasi pipa Check valve
4. Gate Valve
pengatur buka-tutup aliran air didalam pipa Gate
Valve
5. Ball Valve
pengatur jumlah aliran
air di dalam pipa
6.Butterfly Valve
pengatur buka-tutup aliran air di dalam pipa Butterfly Valve
7. Floating Valve
klep pengatur buka-tutup aliran air ke tanki Foot Valve penahan air balik di bawah pipa isap Strainer berfungsi
sebagai filter air Flexible Joint penahan
getaran dan gerakan Pressure Gauge pengukur tekanan Pressure
Switch alat kontak hubung-putus akibat
tekanan. Flow Switch alat kontak hubung-putus akibat aliran.Water Meter pengukur
debit air.2.2.1.2
Peralatan untuk pembuangan1.
Jenis air buanganAir buangan atau limbah (waste water )
adalah semua cairan yangdibuang, baik yang
mengandung kotoran manusia, hewan, bekastumbuh-tumbuhan maupun yang
mengandung sisa-sisa prosesindustri.Air buangan dapat dibagi menjadi 4 golongan
yaitu :a.
Air kotor : Air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidetdan air buangan yang mengandung kotoran manusia
yang berasaldari alat plambing.
Air bekas : Air buangan yang bersal dari alat plambing
lainnyaseperti bak mandi (
bath tub
), bak cuci tangan bak dapur dansebagainya.c.
Air hujan : Air dari atap, halaman dan sebagainya.d.
Air buangan khusus : Air yang mengandung
gas, racun dan bahan-bahan berbahaya yang berasal dari pabrik, air buangan
darilaboratorium, tempat pengobatan, tempat pemeriksaan di rumahsakit, rumah
pemotongan hewan, air yang bersifat radio aktif danlain-lain.2.
Sistem pembuangan aira.
Sistem pembuangan air kotor dan bekasSistem Campuran : Sistem
pembuangan dimana air kotor danair bekas dikumpulkan dan dialirkan ke dalam
satu saluran.Sistem terpisah : Sistem pembuangan dimana air kotor danbekas
masing-masing dikumpulkan dan dialirkan secara terpisah.Untuk daerah dimana
tidak tersedia roil umum yang dapatmenampung
air bekas dan air kotor maka system pembuangan airkotor akan
disambungkan ke instalasi pengolahan air kotor terlebihdahulu.b.
Sistem pembuangan air
hujanPada dasarnya air hujan harus disalurkan melalui sistempembuangan yang
terpisah dari sistem pembuangan air bekas danair kotor. Bila dicampurkan,
kemungkinan apabila saluran tersebuttersumbat oleh sebab apapun ada kemungkinan
air hujan akanmengakibatkan air balik dan masuk ke dalam alat plambingterendah
dari sistem tersebut.Gedung harus mempunyai perlengkapan drainase
untuk menyalurkan air hujan dari atap dan halaman atau pekarangandengan pengerasan
di dalam persil ke saluran air hujan kota atausaluran
pembuangan campuran kota. Pada daerah yang tidak terdapat saluran
tersebut. Drainase atap harus memenuhi ketentuanberikut :
Drainase atap harus kedap air2)
Saringan harus dipasang pada lubang talang tegak.Saringan harus
menonjol sekurang-kurangnya 10 cm diataspermukaan atap atau talang datar diukur
dari lubang masuk talang tegak. Jumlah luas lubang saringan tidak boleh
< 1,5kali luas penampang talang tegak.
Saringan pada drainase atapatau geladak tempat menjemur,geladak parkir
atau tempatsejenis dipasang rata dengan permukaan geladak dan jumlahluas
lubangnya tidak boleh < 2 kali luas penampang talangtegak.c.
Sistem gravitasi dan sistem bertekananSistem gravitasi : umumnya
diusahakan agar air buangandapat dialirkan secara gravitasi dengan mengatur
tata letak kemiringan pipa pembuanganSistem
bertekanan : dalam sistem ini air buangan dikumpulkandalam bak penampung dan kemudian dipompakan ke luar denganmenggunakan
pompa motor listrik dan bekerja secara otomatis.3.
Komponen sistem pembuanganUraian
tentang beberapa bagian penting dari komponen sistempembuangan adalah sebagai
berikut :a.
Pipa pembuangan alat plambingPipa
pembuangan yang menghubungkan pipa pembuangan yangmenghubungkan
perangkap alat plambing dengan pipapembuangan
lainnya dan biasanya dipasang tegak.b.
Cabang mendatarSemua pipa pembuangan
mendatar yang menghubungkan pipapembuangan alat plambing
dengan pipa tegak air buangan.c.
Pipa tegak air buanganPipa tegak untuk mengalirkan air buangan
dari cabang-cabangmendatar.d.
PENGERTIAN PONDASI
Pondasi
adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsi menyalurkan beban
daristruktur diatasnya ke
lapisan tanah pendukung. Pondasi sendiri jenisnya ada bermacam - macam.Penentuan jenis pondasi biasanya dipengaruhi
keadaan tanah disekitar bangunan atau pun jenisbeban bangunan itu sendiri. Jika
ingin Tahu lebih dalam lagi tentang pondasiPondasi merupakan bagian dari
struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisantanah pendukung
dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkanoleh
berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu
lapisan pendukungdalam hal ini adalah tanah
yang ada di bawah struktur tersebut. Banyak faktor dalam pemilihan jenispondasi,
faktor tersebut antara lain beban yang direncanakan bekerja, jenis lapisan
tanah dan faktornon teknis seperti biaya
konstruksi, waktu konstruksi. Pemilihan jenis pondasi yang digunakansangat
berpengaruh kepada keamanan struktur yang berada diatas pondasi tersebut.Jenis
pondasiyang dipilih harus mampu menjamin kedudukan struktur terhadap semua gaya
yang bekerja. Selainitu, tanah pendukungnya harus mempunyai kapasitas daya
dukung yang cukup untuk memikulbeban yang bekerja sehingga tidak terjadi
keruntuhan. Dalam kasus tertentu, apabila sudah tidakmemungkinkan untuk
menggunakan pondasi dangkal, maka digunakan pondasi dalam. Pondasidalam yang
sering dipakai adalah pondasi tiang pancang. Menurut Bowles (1984), pondasi tiangpancang
banyak digunakan pada struktur gedung tinggi yang mendapat beban lateral dan
aksial.Pondasi jenis ini juga banyak digunakan pada struktur yang dibangun pada
tanah mengembang(expansive soil). Daya dukung tiang pancang yang diperoleh dari
skin friction dapat diaplikasikanuntuk menahan gaya uplift yang terjadi. Faktor
erosi pada sungai juga menjadi pertimbanganpenggunaan tiang pancang pada
jembatan.
1.
Pondasi Langsung (STAHL) :
Pondasi langsung
(Stahl) dipakai pada kondisi tanah : ³ baik ³, Yaitu dengan kekerasan tanahatau
sigma tanah = 2 Kg / Cm2 , dengan kedalaman tanah keras lebih kurang = 1,50
Cm,kondisi air tanah cukup dalam. Bahan material yang dipergunakan untuk
pondasi jenis ini biasanya dipakai : batu kali, batu gunung, atau beton tumbuk,
sedangkan bahan pengikatnyadigunakan semen dan pasir sebagai bahan pengisi.Pada
umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas
palingsedikit 25 cm. Dibuat selebar 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar
dindingdikhawatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi tidak tepat dan akan
sangatmempengaruhi kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat dikatakan
pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Sedangkan untuk lebar bagian
bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di atasnya, tetapi pada
umumnya dapat dibuat sekitar 70 ± 80 cm.Batu kali yang dipasang hendaknya sudah
dibelah dahulu besarnya kurang lebih 25 cm, inidengan tujuan agar tukang batu
mudah mengatur dalam pemasangannya, di samping kalaumengangkat batu tukangnya
tidak merasa berat, sehingga bentuk pasangan menjadi rapi dankokoh.Pada dasar konstruksi pondasi batu
kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 ± 10 cm gunameratakan tanah dasar,
kemudiandipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan batukosong)dan rongga-rongganya
diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadikokoh dan sanggup
mendukung beban pondasi di atasnya. Susunan batu kosong yang seringdisebut
aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan
air tanah yang terdapat disekitar pondasi.
2.Pondasi
Foot Plat
Pondasi foot plat dipergunakan pada kondisi tanah
dengan daya dukung tanah (sigma)antara : 1,5 - 2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat
ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung 2 4 lantai, dengan kondisi
tanah yang baik dan stabil. Bahan dari pondasi ini dari betonbertulang. Untuk menentukan dimensi dari pondasi
ini dengan perhitungan konstruksi betonbertulang.Beton adalah campuran
antara bahan pengikat Portland Cement (PC) dengan bahantambahan atau pengisi yang terdiri dari pasir dan kerikil dengan
perbandingan tertentuditambah air secukupnya.Sedangkan komposisi campuran beton
ada 2 macam yaitu:a. Berdasarkan atas perbandingan beratb. Berdasarkan atas berbandingan isi
(volume)Perbandingan campuran beton untuk konstruksi beton adalah 1 PC :2 pasir
: 3 kerikil atau 1PC : 3 pasir : 5 kerikil, sedang untuk beton rapat air menggunakan
campuran 1 PC : 1 ½ pasir
Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu
dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup
merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota perancangan perkotaan arsitektur lansekap, hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur
juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut
Arsitektur adalah bidang
multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi,
humaniora, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, “Arsitektur
adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses
belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni”.
Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik,
astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan
arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, fenomenologi, strukturalisme,
post-strukturalisme, dan dekonstruktivisme adalah beberapa arahan dari filsafat
yang mempengaruhi arsitektur.
Arsitektur lahir dari dinamika
antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb),
dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur
prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika ini. Kemudian manusia
menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui tradisi lisan dan
praktek-praktek, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Pada tahap ini lah
terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil
yang sukses. Seorang arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia
semata-mata melanjutkan tradisi.
Peran arsitek, meski senantiasa
berubah, tidak pernah menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri.
Selalu akan ada dialog antara masyarakat dengan sang arsitek. Dan hasilnya
adalah sebuah dialog yang dapat dijuluki sebagai arsitektur, sebagai sebuah
produk dan sebuah disiplin ilmu.dicopas dari: http://ratinihgambarbanguna1.blogspot.com/